Selasa, 30 April 2013


Pohon-pohon yang rindang
By :Inarwati

Disana sini kau berjejeran
Ditaman sekolahku
Kau memberikan udara yang sejuk
Kau memberikan perlindungan setiap hari      

Pohon yang rindang
Kau memberiku tempat
Untuk berlindung
Dari teriknya matahari
Daunmu selalu menghijau
Emberikan udara yang sejuk dan nyaman
Kau selalu memberikanku kesejukan dipagi hari

Setiap hari
Daun mu selalu bergururan
Ditiup angin
Rasanya sangat nyaman






Lingkungan kedamaianku
By:Erni elsa


Kicauan burung dipagi hari
Menebarkan senyuman diaura wajahku
Ku buka jendela dengan pelan
Hembusan udara pagi melintas
Di wajahku

Ku pandangi indahnya pohon
Pinus disekeliling rumahku
Membuat hati ku menjadi damai

Aku ingin mengawali pagi
Hari ku dengan senyuman
Dan hati yang ceriah
Bagaikan pohon yang ikut bertasbih
Dengan hembusan udara pagi








Alam
By: Rahmi.S
Alam...
Hijau warnamu indah dipandang
Kelopak mata tak dapat berkedip
Bila mataku terpejam
Dunia tampa wujud bercerita indah
Alam....
Tetesan air disungai terdengar nyaring
Embun pagi mulai terlihat
Ada harapan yang menanti togaku
Walau waktu itu tak pasti adanya
Aku ingin meraih mimpi....

Ketika Alam Berbicara
By :Suriana
Wahai manusia lihatlah sampah-sampah itu
Yang berserakan dimana-mana
Tapi kami tak pernah memperdulikannya
Sampah-sampah itu berbicara dan bahkan berteriak
Meminta pertolongan untuk dikembalikan kerumahnya
Namun mengapa kalian mengabaikannya...?
Lihatlah alam-alam yang hijau
Namun mengapa kehijauan itu  mengusiknya??
Mengapa kalian tak merawatnya..?
Sadarkah kalian bahwa sampah dan alam
Merupakan kewajiban kalian untuk menjaga
Dan merawatnya
Hutanku
By :Anwar

Wahai permata hijauku
Sumber mata air
Sumber udara bersih
Sumber kesejukan dunia
Wahai permata hijauku
Engkau patut dijaga
Engkau patut dilindungi
Engkau patut lestari
Mengganggu hutan menuai bencana
Menebang pohon memetik banjir
Marilah kita menjaga paru-paru dunia
Agar dunia kita selamat

Pantun
Ingatlah pohon yang ingin mati
Itulah asal berbuat baik
Hidup itu selalu damai
Jika dibarengi niat yang baik

Menaruh cinta dilubuk hati
Susah rasanya untuk dilepas
Menanam pohon dipinggir kali
Agar tanah tidak terkikis

Pantun
Aku menari diatas jerami
Menanti hujan datang kemari
Hutanku tandus hingga berduri
Tak akan ada yang peduli lagi

Pantun
Melihat sampah berserakan
Sampah ada akibat manusia
Merawat lingkungan adalah kewajiban
Agar lingkungan tidak tersia-sia

Buah rambutan,buah durian
Rasanya manis banyak yang menyukai
Sampah berserakan,banjir kejadian
Cegahlah banjir agar hidup aman dan damai
Puisi

Pantun
Kalau kita pergi berjualan
Pembeli sangan menanti kita
Kalau kita herndak berjalan
Pungutlah sampah disekeliling kita

Lima mei ulang tahunmu
Bahagialah jadi merana
Lihatlah disekeliling mu
Banjir terjadi dimana-mana





Jumat, 26 April 2013

Dampak Bahan Bakar Terhadap Lingkungan



Dampak Bahan Bakar Terhadap Lingkungan

Pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan atau dalam industri tidak terbakar sempurna. Pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon (bahan bakar fosil) membentuk karbon dioksida dan uap air. Sedangkan pembakaran tak sempurna membentuk karbon monoksida dan uap air.  Misalnya:
a. Pembakaran sempurna isooktana:
C8H18 (l) + 12½ O2 (g) ® 8CO2 (g) +  9H2O (g) ΔH = -5460 kJ
b. Pembakaran tak sempurna isooktana:
C8H18 (l) + 8½ O2 (g) ® 8CO (g) +  9H2O (g) ΔH  = -2924,4 kJ
Dampak Pembakaran tak Sempurna
Sebagaimana terlihat pada contoh di atas, pembakaran tak sempurna menghasilkan lebih sedikit kalor. Jadi, pembakaran tak sempurna mengurangi efisiensi bahan bakar. kerugian lain dari pembakaran tak sempurna adalah dihasilkannya gas karbon monoksida (CO), yang bersifat racun. Oleh karena itu, pembakaran tak sempurna akan mencemari udara.

Dampak Terhadap Udara dan Iklim

Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).
Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOx tersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.
Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).
Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.
Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.
Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton.

Dampak Terhadap Perairan
Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.
Dampak Terhadap Tanah
Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.
Asap buang kendaraan bermotor
Gas-gas yang terdapat dalam asap kendaraan bermotor banyak yang dapat menimbulkan kerugian, didntaranya adalah karbon dioksida, karbon monoksida, oksida nitrogen dan oksida belerang. Berikut ini kerugian yang ditimbulkan gas-gas tersebut:
a.    Karbon dioksida
     Karbon dioksida tergolong gas rumah kaca, sehingga peningkatan kadar karbon dioksida di udara dapat mengakibatakan peningkatan suhu permukaan bumi.
b.    Karbon monoksida
     Gas ini bersifat racun, dapat menyebabkan  rasa sakit pada mata, saluran pernafasan dan paru-paru. Jika masuk ke dalam darah melalui pernafasan, karbon monoksida bereaksi dengan hemoglobin dalam darah membentuk COHb (karboksihemoglobin).
c.    Oksida Belerang
     Belerang oksida, apabila terisap oleh pernapasna, akan berekasi dengan air dalam sluran pernapasan dan membentuk asam sulfat yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Oksidasi belerang juga dapat larut dalam air hujan dan menyebabkan hujan asam.
d.   Oksida nitrogen
     NOx bereaksi dengan bahan-bahan pencemar lain dan menimbulkan fenomena asap-kabut atau smog. Smog menyebabkan berkurangnya daya pandang, iritasi pada mata dan sluran pernapasan, membuat tanaman layu, serta menurunkan kualitas materi.